Hampir semua generasi muda Indonesia memiliki impian untuk bekerja di start-up digital. Alasan mereka memilih start-up digital adalah perkembangannya cukup pesat di Indonesia. Kecintaan generasi muda akan hal berbau digital makin memantapkan pilihan untuk berkarier di start-up digital.
Membangun start-up digital ternyata tidak selalu mulus. Ada banyak proses panjang yang harus dilalui supaya sebuah perusahaan start-up tetap mampu berdiri di tengah persaingan. Mari berkenalan dengan start-up digital, salah satu perusahaan yang sedang menjamur di Indonesia, melalui artikel ini!
Pengertian Start-Up Digital
Start-up merupakan sebutan untuk kegiatan bisnis atau perusahaan yang baru dibangun atau sedang dalam masa rintisan. Namun, tidak semua bisnis dapat disebut sebagai perusahaan start-up. Istilah start-up telah melekat erat pada perusahaan yang berfokus di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Perusahaan start-up digital lebih banyak mengandalkan teknologi dalam menjalankan operasi bisnisnya. Start-up tidak memandang bidang industri, baik dari pertanian, perdagangan, pendidikan, hingga dunia hiburan. Kamu pasti menemukan banyak perusahaan start-up di bidang industri tersebut ketika melihat iklan aplikasinya di media sosial.
Perkembangan Start-Up Digital di Indonesia
Kemajuan teknologi dan pertumbuhan internet di Indonesia telah melahirkan berbagai start-up digital. Perusahaan start-up digital mulai hadir dan menggeser paradigma bisnis model konvensional yang telah lama hadir di negeri ini.
Laporan terbaru dari Start-up Ranking menyatakan bahwa Indonesia menempati ranking 5 terbanyak di dunia. Per 2022, ada sekitar 2.300-an start-up dalam negeri. Beberapa di antaranya telah berhasil meraih gelar unicorn hingga decacorn. Aplikasi ojek online asal Indonesia yang identik dengan warna hijau merupakan salah satu contohnya.
Perkembangan start-up yang kian menjamur telah berhasil mencuri perhatian pemerintah. Mereka menggagas Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Gerakan 1.000 Start-up digital untuk mendukung kehadiran perusahaan ini. Calon pendiri start-up mulai menerima pelatihan dan pembinaan mengenai wiraswasta digital dan menghasilkan produk yang solutif di tengah masyarakat.
Kehadiran start-up digital telah memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia. Start-up telah memberi inspirasi kepada UMKM dan bisnis untuk bergerak ke arah digitalisasi sebagai langkah inovasi. Kesejahteraan masyarakat makin meningkat karena start-up telah membuka lapangan kerja. Masyarakat pun lebih produktif dan memiliki daya saing yang lebih di tinggi di pasar global.
Baca juga: Mengenal Pengertian Outsourcing dalam Dunia Bisnis
Karakteristik Start-Up Digital
Sekilas telah dijelaskan bahwa tidak semua perusahaan dapat disebut sebagai start-up digital. Ada karakteristik yang membuat start-up digital lebih identik dan berbeda dibandingkan jenis perusahaan lainnya. Kenali beberapa karakteristik perusahaan start-up ini!
1. Usia Bisnis Relatif Muda
Sebuah perusahaan dapat disebut start-up apabila berusia kurang dari tiga tahun. Usia tersebut merupakan tahap pertama pengembangan dan operasi dalam sebuah perusahaan.
2. Ide Bisnis Unik dan Inovatif
Start-up digital di Indonesia selalu menghadirkan ide bisnis yang unik dan inovatif. Apabila terdapat kesamaan, perusahaan harus membuat produk yang lebih khas dan unik sebagai pembeda dari bisnis lain.
3. Karyawan Sedikit
Usia start-up digital yang masih muda tentu berpengaruh pada jumlah karyawan yang sedikit, biasanya di bawah 20 orang. Kendati karyawannya sedikit, tidak ada hambatan dalam proses bisnis karena start-up digital cenderung mengandalkan teknologi.
4. Multitasking
Jumlah karyawan yang sedikit sayangnya berpengaruh pada beban kerja mereka. Karyawan start-up harus mampu multitasking, bahkan harus mengerjakan tugas yang berbeda dari bidangnya.
5. Berjiwa Muda
Kabar bagusnya, founder atau karyawan dalam start-up digital selalu memiliki antusiasme yang tinggi. Mereka selalu bersemangat ketika menjalankan bisnis dan mengembangkan inovasi mereka.
Baca juga: Mengenal Definisi dan Tujuan Komunikasi Bisnis
6. Keuangan Kurang Stabil
Faktor usia bisnis yang masih muda tentu berpengaruh pada kestabilan keuangan perusahaan. Start-up digital masih tergolong kurang stabil dalam hal pendapatan, apalagi belum berhasil menjual produknya ke konsumen.
7. Berorientasi pada Teknologi dan Internet
Sesuai namanya, start-up digital tak pernah lepas dari teknologi dan internet. Internet sangat berguna dalam menciptakan sebuah produk dan menjalin komunikasi bisnis. Teknologi pun menjadi kunci utama meski tak selalu menggunakan internet untuk operasinya.
Cara Umum dalam Membangun Start-Up Digital
Generasi muda tidak hanya ingin bekerja di bisnis start-up, tetapi tertarik untuk membangun start-up digital pula. Apakah kamu termasuk salah satu generasi muda tersebut? Perlu diketahui, proses membangun start-up digital tidaklah mudah. Ada beberapa langkah yang harus kamu lakukan saat mendirikan sebuah start-up.
1. Memvalidasi Ide
Kamu bisa memperoleh ide bisnis dari mana pun, namun pastikan ide tersebut cukup bernilai untuk dieksekusi. Ide bisnis yang baik berasal dari permasalahan atau fenomena yang dialami oleh masyarakat, kemudian menghadirkan solusi untuk mengatasinya. Langkah ini penting untuk memvalidasi ide yang telah dibuat.
2. Membuat Rencana Bisnis
Setelah mantap memilih ide bisnis, kamu perlu membuat rencana bisnis (business plan). Isi business plan harus membahas tujuan dan tahapan dalam operasi start-up. Strategi yang harus dirancang tidak perlu muluk-muluk, cukup mulai dari strategi sederhana tetapi dapat diperkirakan keberhasilannya.
3. Melakukan Riset
Kamu tak boleh mengandalkan insting atau pendapat pribadi saat membuat keputusan. Lakukanlah riset untuk supaya kamu dapat mengambil keputusan yang logis dan faktual. Start-up digital bukan hal yang sepele, jadi jangan membuat keputusan berdasarkan asumsi.
Baca juga: 5 Perbedaan Bos dan Leader, Mana yang Baik untuk Perusahaan
4. Mengajukan Legalitas
Founder yang serius membangun start-up digital tak pernah melupakan aspek legalitas bisnisnya. Aspek legalitas ini mencakup permohonan izin usaha, pendaftaran nama bisnis, merek dagang, serta pendaftaran NPWP usaha, dan pembuatan rekening bank dan surat kontrak untuk kerja sama.
5. Mencari Partner Bisnis
Founder start-up yang sukses tidak pernah mengandalkan dirinya sendiri. Mereka berusaha mencari beberapa orang sebagai partner dalam perjalanan pendirian start-up, misalnya akuntan publik bersertifikat, kontraktor, atau pengacara.
6. Memilih Lokasi Bisnis
Lokasi bisnis ini penting sebagai bagian dari syarat legalitas perusahaan start-up kamu. Sebagai langkah awal, kamu dapat menyewa area workspace sebagai tempat kerja karyawanmu.
7. Menggencarkan Strategi Pemasaran
Orang tidak dapat mengenal bisnis yang kamu jalankan bila tidak ada strategi pemasaran yang efektif. Kamu perlu menetapkan identitas branding, sarana digital marketing yang ingin digunakan serta strategi pemasaran lainnya. Pastikan kamu sudah memilih strategi pemasaran yang tepat sasaran dan menjangkau target pasarmu.
8. Menguasai Penggunaan Teknologi
Pertumbuhan start-up digital cukup pesat karena menggunakan teknologi dalam berbagai aspek bisnisnya. Itulah pentingnya menguasai setiap teknologi yang akan digunakan untuk membantu kelancaran bisnismu. Kamu tidak akan kagok dan mampu mengejar ketertinggalan jika memahami teknologi pendukung dalam membangun start-up.
Aspek paling penting dalam membangun start-up digital adalah manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Meskipun memiliki karyawan yang sedikit, kamu perlu melakukan manajemen yang baik agar pembagian tugasnya jelas dan terarah. Mulailah dengan membuat timesheet harian kerja yang berisi data kinerja karyawan selama bekerja.
Tinggalkan cara lama dan beralihlah ke aplikasi StaffAny agar proses pembuatan timesheet lebih otomatis. Kamu dapat mengetahui jam kerja, jadwal lembur, bahkan kinerja karyawan hanya dari aplikasi ini. Karyawan yang berjiwa muda pasti tertarik menggunakan aplikasi HRD ini karena interface-nya sangat sederhana tetapi estetik. Ingin mengetahui fitur lengkap aplikasi kami? Hubungi kami segera dan cobalah free trial-nya. Biarkan kami yang melakukan pekerjaan HRD supaya kamu lebih fokus dalam membangun start-up digital.