Bagi yang telah lama menggeluti dunia HR tentu akan bisa mengenal perbedaan rekrutmen dan seleksi dengan mudah. Namun, tidak sedikit juga orang yang masih menganggap rekrutmen dan seleksi adalah dua istilah yang memiliki arti sama.
Pada umumnya, kedua istilah ini saling berkaitan satu sama lain di ruang lingkup yang sama yaitu manajemen SDM. Namun, rekrutmen dan seleksi memiliki peran yang berbeda. Lantas, apa perbedaannya?
Dalam artikel ini, StaffAny akan menjelaskan secara lengkap pengertian rekrutmen dan seleksi, serta apa saja hal yang membedakan antara keduanya. Mari kita simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Pengertian Rekrutmen dan Seleksi
Rekrutmen dan seleksi merupakan bagian dari siklus Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan. Proses ini sangat penting, dan memiliki tujuan untuk memastikan bahwa perusahaan mempekerjakan kandidat yang tepat demi menjaga kestabilan proses bisnis. Berikut adalah pengertian rekrutmen dan seleksi yang wajib untuk kamu ketahui sebagai pemilik bisnis:
1. Pengertian Rekrutmen
Definisi rekrutmen adalah proses mencari calon karyawan untuk mengisi posisi atau jabatan tertentu. Istilah rekrutmen juga dapat mengacu pada proses menemukan kandidat potensial dan menawarkan mereka kesempatan untuk dipekerjakan di perusahaan pada posisi tertentu.
HR recruiter yang bertugas untuk menjangkau para pencari kerja ini akan mengunggah iklan pekerjaan di situs lowongan pekerjaan atau media lainnya yang terkait dengan perusahaan.
Baca juga: 7 Proses Rekrutmen yang Efektif
2. Pengertian Seleksi
Definisi seleksi adalah serangkaian proses yang diselenggarakan oleh perusahaan untuk memilih satu dari beberapa kandidat guna untuk menemukan calon karyawan yang paling sesuai dengan lowongan yang dibutuhkan. Proses ini akan mengeliminasi kandidat-kandidat yang tidak sesuai dan merekrut kandidat yang memiliki skill sesuai kebutuhan.
Baca juga: Pahami Apa Itu Screening Kerja, Manfaat, dan Tahapannya
Apa Tujuan Rekrutmen dan Seleksi?
Rekrutmen dan seleksi karyawan adalah proses penting bagi setiap perusahaan atau bisnis. Tujuan utama dari pengadaan tenaga kerja adalah memastikan bahwa organisasi dapat memperoleh karyawan yang berkualitas, kompeten, dan berpotensi untuk memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan.
Berikut adalah beberapa tujuan utama dari proses rekrutmen dan seleksi karyawan:
1. Mendapatkan Bakat Terbaik
Dalam proses rekrutmen karyawan, perusahaan mencari individu yang tidak hanya memiliki keterampilan dan pengalaman sesuai dengan posisi yang dibutuhkan, tetapi juga mampu membawa inovasi dan kreativitas.
Keterampilan dan pengalaman merupakan fondasi, memastikan bahwa karyawan dapat menjalankan tugas dengan baik. Namun, inovasi dan kreativitas adalah elemen dinamis yang memperkaya lingkungan kerja.
Dengan mencari orang-orang yang memiliki pemikiran kreatif dan inovatif, perusahaan dapat mendatangkan ide-ide segar yang menginspirasi pertumbuhan dan kemajuan dalam dunia bisnis yang terus berubah.
2. Mengisi Posisi yang Kosong
Tujuan berikutnya adalah mengisi posisi kosong dalam organisasi akibat pensiun, promosi internal, atau kepergian karyawan yang telah berhenti.
3. Meningkatkan Produktivitas dan Kinerja
Melalui proses rekrutmen dan seleksi yang cermat, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja keseluruhan tim. Dengan memilih karyawan yang sesuai dengan pekerjaan mereka, mereka akan merasa terampil dan termotivasi, menghasilkan peningkatan produktivitas dalam tugas-tugas yang mereka lakukan.
Selain itu, memilih individu dengan rekam jejak kinerja yang baik akan membawa dampak positif pada kinerja tim dan perusahaan secara keseluruhan, menciptakan lingkungan kerja yang efisien dan produktif.
4. Diversifikasi dan Penggalian Potensi
Proses rekrutmen dan seleksi karyawan juga bertujuan untuk mencapai diversifikasi dan penggalian potensi di tempat kerja. Dengan memastikan keberagaman dalam keahlian, latar belakang, budaya, dan pandangan, perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan inklusif. Ini tidak hanya memperkaya pengalaman kerja, tetapi juga memajukan ide dan inovasi.
Selain itu, melalui penggalian potensi, perusahaan dapat mengidentifikasi individu dengan kemampuan dan bakat khusus yang memiliki potensi pengembangan tinggi di masa depan. Hal ini membantu perusahaan mempersiapkan diri untuk menghadapi tuntutan pasar yang terus berubah dan memenuhi kebutuhan organisasi dalam jangka panjang.
5. Pemenuhan Tujuan Strategis
Melalui rekrutmen dan seleksi karyawan yang teliti, perusahaan memastikan pemenuhan rencana jangka panjangnya dengan mendapatkan individu yang sesuai dengan visi dan tujuannya. Dengan menyesuaikan keterampilan karyawan dengan tantangan yang mungkin dihadapi di masa depan, perusahaan siap mengatasi perubahan dinamika industri tertentu.
Dengan cara ini, perusahaan tidak hanya mencari orang yang cocok untuk pekerjaan saat ini, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk keberlanjutan dan pertumbuhan di masa depan, menghadapi tantangan industri yang kompleks dan berubah-ubah.
Oleh karena itu, dengan menjalankan proses rekrutmen dan seleksi yang efektif, perusahaan dapat membangun tim yang kuat, berbakat, dan beragam yang dapat membantu perusahaan mencapai kesuksesan jangka panjang.
Baca juga: Rekrutmen Internal dan Eksternal: Definisi dan Kelebihannya
Perbedaan Rekrutmen dan Seleksi
Rekrutmen seringkali dianggap memiliki pengertian yang sama dengan seleksi, padahal kedua istilah ini memiliki makna yang berbeda. Bahkan, secara kronologis, proses rekrutmen dilakukan terlebih dahulu sebelum proses seleksi.
Perbedaan antara rekrutmen dan seleksi dapat terlihat dari 6 hal, yaitu segi definisi, fungsi, objektif, proses, hubungan kontraktual, dan metode. Berikut adalah penjelasannya:
1. Segi Definisi
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa rekrutmen mengacu pada proses mencari kandidat potensial dan mendorong pencari kerja untuk melamar. Sedangkan seleksi merupakan suatu kegiatan yang melibatkan pemilihan kandidat terbaik di antara pelamar kerja, yang menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
2. Segi Fungsi
Rekrutmen memiliki fungsi utama yaitu meningkatkan jumlah individu yang cocok secara kualifikasi dan akan digabung dalam suatu ‘wadah’ yang dinamakan talent pool. Kemudian, perusahaan melakukan seleksi guna ‘mengurangi’ jumlah individu dalam talent pool hingga hanya tersisa satu atau beberapa kandidat saja yang memenuhi syarat yang diberikan oleh perusahaan.
3. Segi Objektif
Objektif dari rekrutmen adalah mengiklankan lowongan pekerjaan semenarik mungkin agar pelamar tertarik untuk mendaftar, sehingga kandidat-kandidat unggulan terkumpul dalam jumlah yang banyak. Sedangkan objektif pada seleksi, yaitu mencari kandidat yang paling memenuhi syarat dari talent pool untuk mengisi posisi di suatu organisasi.
Baca juga: 7 Cara Merekrut Karyawan dengan Efektif, Tim HR Wajib Paham
4. Segi Proses
Rekrutmen adalah proses di mana HR recruiter tidak terjun langsung untuk meneliti kandidat karyawan. Mereka hanya membuat iklan lowongan yang menarik dan dapat mendorong pencari kerja tertarik untuk melamar.
Sedangkan pada proses seleksi, HR recruiter harus mempelajari setiap detail dari kandidat yang melamar untuk lowongan yang disediakan perusahaan. Proses ini tergolong cukup rumit, karena HR recruiter harus melakukan background checking dan melakukan koordinasi dengan user apabila dibutuhkan.
5. Segi Hubungan Kontraktual
Rekrutmen hanya melibatkan iklan posisi terbuka dalam suatu organisasi. Aka dari itu, calon potensial masih belum terikat dengan hubungan kontrak perusahaan. Kandidat juga bebas mendaftar di perusahaan mana saja.
Berbeda halnya jika kandidat tersebut sudah masuk ke dalam tahap seleksi. Pada tahap ini, kandidat akan diberikan syarat perjanjian kontrak kerja. Sifat dari kontrak ini mengikat dan terdapat sanksi hukum apabila kandidat terbukti melakukan pelanggaran kontrak.
6. Segi Metode
Rekrutmen hanya membutuhkan satu metode yaitu memasang iklan pekerjaan di situs lowongan pekerjaan atau media lainnya yang berhubungan dengan perusahaan. Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan rekrutmen juga terbilang lebih sedikit jika dibandingkan dengan seleksi.
Pada proses seleksi, metode yang digunakan cukup beragam, mulai dari tes psikotes, medical check-up, dan lainnya. Metode-metode tersebut juga dapat mengeluarkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan metode proses rekrutmen. Jika terdapat kesalahan input dalam metodenya, tentu kamu akan mengeluarkan biaya lebih untuk memperbaiki atau bahkan mengulang kembali prosesnya.
Baca juga: 10 Cara Interview Karyawan Baru dan Contoh Pertanyaannya!
Oleh karena itu, agar proses seleksi maupun rekrutmen dapat lebih efektif, efisien, dan mengurangi potensi kesalahan data, maka bisnis tersebut perlu menggunakan Applicant Tracking System Online atau ATS online seperti StaffAny.
Fitur ini dapat membantumu menyaring kandidat pelamar kerja secara instan dan melacak setiap status lamaran yang masuk hanya dalam satu aplikasi.
Tidak hanya itu, kamu juga bisa memasukkan daftar pertanyaan dan membuat format formulir lamaran sesuai kebutuhan untuk mendapatkan kandidat yang sesuai dengan kriteria. Tertarik untuk mencoba fitur ini? Hubungi kami sekarang juga via WhatsApp dan nikmati proses rekrutmen karyawan yang praktis dengan StaffAny!
StaffAny juga menyediakan Start Up Plan yang akan membantumu untuk menerapkan penggunaan sistem manajemen SDM sejak awal, sehingga bisnis akan berjalan lebih efektif dalam menangani karyawan yang lebih banyak nantinya. Tunggu apa lagi? Hubungi kami, dan dapatkan berbagai manfaat dari StaffAny untuk bisnismu sekarang juga!