Peran UMKM dalam perekonomian Indonesia sangatlah besar dan krusial. Mengapa demikian? Sebab, pemerintah menyatakan bahwa UMKM sangat berpengaruh besar dalam peningkatan kualitas sistem perekonomian yang mandiri, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.
Dalam artikel ini, StaffAny akan membahas lebih lanjut tentang peran UMKM dalam perekonomian Indonesia, usaha apa saja yang termasuk dalam UMKM serta berbagai tips untuk membangun UMKM.
Memahami Konsep UMKM
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merujuk pada jenis unit usaha yang memiliki skala kecil atau menengah, dengan jumlah karyawan yang terbatas dan pendapatan yang relatif rendah dibandingkan dengan perusahaan besar.
Di Indonesia sendiri, UMKM menjadi fondasi utama dalam sektor perekonomian masyarakat. Perannya telah teruji pada saat pandemi Covid 19 melanda kemarin yang mana tetap mampu bertahan di tengah krisis.
Perkembangan UMKM di Indonesia kian meningkat dalam segi kualitas. Hal ini terbantu juga dengan dukungan kuat dari pemerintah dalam pengembangan yang dilakukan kepada para pegiat usaha UMKM dalam rangka menjaga dan memperkuat struktur perekonomian nasional.
Baca juga: Experiential Marketing: Arti dan Cara Menerapkan
Adapun beberapa kriteria-kriteria tertentu yang membuat sebuah usaha dapat dikatakan sebagai UMKM. Mengacu pada UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM, berikut adalah penjabaran kriteria usaha mikro, kecil, dan menengah, antara lain:
1. Usaha Mikro
Sebuah usaha dapat dikatakan sebagai usaha mikro apabila memiliki keuntungan usaha minimal Rp300 juta, serta memiliki aset atau kekayaan bersih minimal Rp50 juta. Usaha mikro umumnya adalah sebuah usaha yang dimiliki oleh suatu badan usaha, lembaga, atau perseorangan.
2. Usaha Kecil
Usaha kecil merupakan usaha yang mempunyai keuntungan atau pendapatan dengan jumlah setingkat lebih tinggi dibandingkan mikro. Hasil keuntungan penjualan pada kategori ini berkisar di angka Rp300 juta hingga Rp2.5 miliar.
3. Usaha Menengah
Usaha jenis menengah umumnya dijalankan oleh seseorang, lembaga, atau kelompok yang berporos pada peraturan UU. Sebuah usaha dapat dikatakan sebagai usaha menengah apabila telah memiliki keuntungan usaha sebesar Rp2,5 miliar hingga Rp50 miliar dalam satu tahun.
Sementara itu, kekayaan bersih yang harus dicapai oleh usaha menengah adalah sebesar Rp500 juta dalam satu tahun.
Baca juga: 10 Permasalahan UMKM beserta Solusinya
Peran UMKM dalam Perekonomian Indonesia
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian negara. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai peran UMKM dalam perekonomian Indonesia:
1. Membantu Meratakan Perekonomian Masyarakat
UMKM memiliki peran krusial dalam meratakan perekonomian masyarakat di Indonesia. Sebagian besar UMKM beroperasi di daerah pedesaan dan perkotaan yang jauh dari pusat-pusat ekonomi utama.
Dengan adanya sektor UMKM, distribusi pendapatan dan kesempatan ekonomi dapat disebar secara merata ke berbagai wilayah.
UMKM juga memberikan peluang ekonomi kepada kelompok masyarakat yang sebelumnya sulit untuk terlibat dalam sektor formal, seperti perempuan, anak muda, dan penduduk miskin.
2. Membuka Lapangan Kerja yang Lebih Luas
UMKM merupakan penyumbang utama terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia. UMKM biasanya memiliki skala usaha yang lebih kecil, tetapi jumlahnya sangat banyak.
Pelaku UMKM sering kali mempekerjakan anggota keluarga atau tenaga kerja lokal, sehingga membantu mengurangi tingkat pengangguran dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat.
Selain itu, UMKM juga sering kali menjadi sumber pelatihan dan pembelajaran bagi pekerja baru, sehingga membantu meningkatkan keterampilan tenaga kerja di Indonesia.
3. Membantu Peningkatan Devisa Negara
UMKM juga berkontribusi dalam meningkatkan devisa negara. Meskipun kontribusi UMKM terhadap ekspor langsung mungkin tidak sebesar perusahaan besar, namun jumlah UMKM yang besar dapat menghasilkan efek yang signifikan.
Beberapa UMKM di sektor seperti kerajinan, tekstil, kuliner, dan produk-produk kreatif memiliki potensi untuk diekspor dan mendapatkan pendapatan dalam bentuk mata uang asing.
Selain itu, UMKM juga berperan dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor dengan memproduksi barang dan jasa lokal yang dapat menggantikan produk impor.
Baca juga: Mengenal UMKM Go Digital dan Contoh Prospek Bisnisnya
Tips Membangun UMKM
Membangun UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) membutuhkan perencanaan dan strategi yang matang. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai tips membangun UMKM:
1. Menentukan Ide Usaha
Langkah pertama dalam membangun UMKM adalah menentukan ide usaha yang tepat. Pilihlah ide usaha yang sesuai dengan minat, keahlian, dan potensi pasar Anda.
Pertimbangkan juga faktor-faktor seperti tren pasar, keunikan produk atau layanan, serta kebutuhan yang belum terpenuhi. Pastikan ide usaha yang dipilih memiliki potensi untuk berkembang dan memiliki daya saing.
2. Melakukan Riset Pasar dengan Matang
Sebelum memulai UMKM, penting untuk melakukan riset pasar secara komprehensif. Pahami siapa target pasar Anda, analisis pesaing, dan identifikasi kebutuhan serta preferensi konsumen.
Riset pasar yang matang akan membantu Anda menyesuaikan produk atau layanan Anda dengan kebutuhan pasar yang sebenarnya, sehingga dapat meningkatkan peluang kesuksesan usaha.
Baca juga: Marketing Mix: Arti, Variable, dan Contohnya
3. Aktif dalam Mempromosikan Usaha
Promosi merupakan hal penting untuk memperkenalkan UMKM kepada konsumen potensial. Dengan aktif mempromosikan usaha akan membantu meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk atau layanan Anda.
Manfaatkan strategi pemasaran online melalui media sosial, membuat situs web atau toko online, berpartisipasi dalam pameran atau acara komunitas, serta menjalin kerja sama dengan influencer atau mitra bisnis.
4. Mengurus Izin Pendirian
Sebelum memulai operasional UMKM, pastikan untuk mengurus izin pendirian yang diperlukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Identifikasi jenis izin yang dibutuhkan, seperti izin usaha, izin lingkungan, atau izin kesehatan, dan ikuti prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah daerah atau instansi terkait.
5. Memanfaatkan Teknologi dalam Proses Bisnis
Teknologi dapat menjadi alat yang powerful untuk mempercepat dan meningkatkan efisiensi proses bisnis UMKM. Gunakan platform e-commerce, atau pembayaran digital untuk mempermudah operasional dan memperluas jangkauan pasar.
Selain itu, manfaatkan juga media sosial dan pemasaran digital untuk memperluas visibilitas usaha Anda. Otomatisasi juga kian menjadi sebuah kebutuhan yang sangat krusial untuk mempercepat seluruh proses administrasi, termasuk proses slip gaji untuk karyawanmu.
Baca juga: 7 Tantangan UMKM di Era Digital yang Perlu Dipelajari
Digitalisasi Proses Bisnis Anda dengan Aplikasi Star Up Plan dari StaffAny
StaffAny menyediakan solusi Start Up Plan bagi kamu yang baru merintis bisnis, tetapi sudah memiliki karyawan yang cukup banyak. Solusi ini sudah mencakup berbagai fitur Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat membantu mengoptimalisasikan proses bisnismu.
Selain itu, kamu juga dapat melacak waktu dan kehadiran karyawan hanya melalui smartphone dengan menggunakan aplikasi absensi online (employee attendance system) dimana karyawanmu bisa melakukan clock-in dan clock-out hanya dengan memindai kode QR yang terpasang di toko fisikmu.
Ingin mengetahui lebih lengkap tentang Start Up Plan dari StaffAny? Hubungi kami melalui WhatsApp dan tingkatkan integrasi bisnismu bersama StaffAny!