Barangkali banyak orang telah familier dengan pengertian insentif. Umumnya, insentif adalah kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atas kerja keras dan sekaligus sebagai upaya meningkatkan produktivitas mereka.
Meski tujuan insentif secara umum untuk kompensasi prestasi kerja karyawan, namun dalam beberapa kondisi, pemberian insentif bagi perusahaan juga bisa berpotensi mendatangkan risiko yang merugikan. Oleh karenanya, tidak cukup melihat manfaat insentif, tujuan pemberian insentif bagi karyawan dan perusahaan juga patut dikalkulasi.
Melalui artikel ini, kamu akan menemukan informasi lebih dalam terkait insentif, mulai dari pengertian, jenis, manfaat, risiko hingga tips dalam memberikannya. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Insentif?
Dalam konteks dunia kerja, pengertian insentif adalah salah satu bentuk kompensasi atau tambahan balas jasa untuk karyawan di luar gaji pokok. Hal ini senada dengan pengertian insentif menurut KBBI, bahwa insentif adalah tambahan penghasilan berupa uang, barang dan lain sebagainya yang diberikan pada seseorang untuk meningkatkan gairah dalam bekerja.
Insentif biasanya diberikan oleh perusahaan ketika karyawan berhasil mencapai suatu target tertentu ataupun peningkatan kinerja karyawan. Insentif yang diberikan tidak selalu dalam bentuk uang, tetapi bisa juga berupa barang, jabatan, atau bahkan pujian.
Baca juga: Mengetahui Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Karyawan
Pengertian Insentif Menurut Para Ahli
Dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia: Teori dan Kasus, menyatakan pendapat tentang istilah insentif, berikut adalah penjelasan menurut beberapa ahli.
1. Hasibuan
Menurut Hasibuan, insentif adalah tambahan atas balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang mempunyai prestasi di atas prestasi standar dari karyawan lain. Insentif merupakan alat yag digunakan oleh perusahaan untuk mendukung prinsip adul dalam pemberian kompensasi.
2. Heidjrachman
Heidjrachman berpendapat bahwa insentif adalah tindakan yang memiliki tujuan utnuk memberikan upah yang berbeda yang dikarenakan prestasi kerja yang berbeda.
3. Andrew F. Sikula
Menurut Andrew F. Sikula, insentif adalah suatu hal yang mempunyai kemampuan untuk mendorong atau merangsang suatu kegiatan. Menurutnya, insentif merupakan motif dan imbalan yang dibentik untuk memperbaiki produksi.
Baca juga: Arti Take Home Pay, Komponen, & Cara Menghitungnya
Perbedaan Insentif dan Bonus
Meskipun terlihat mirip, namun ternyata terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara insentif dan bonus. Pemberian bonus pada karyawan umumnya dilakukan saat perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari biasanya. Berbeda dengan insentif yang diperoleh karena adanya suatu pencapaian yang dilakukan karyawan.
Kemudian, pemberian insentif biasanya sudah terencana sejak awal dan memiliki ketentuan-ketentuan yang spesifik, sehingga ada upaya yang lebih besar untuk mendapatkannya. Sementara, bonus bisa datang secara tiba-tiba tanpa ada rencana dan komunikasi sebelumnya.
Baca juga: 5 Metode Penilaian Kinerja Yang Wajib Dimengerti
Jenis-Jenis Insentif dan Contohnya
Umumnya terdapat beberapa jenis insentif karyawan yang umum digunakan di berbagai organisasi. Berikut adalah beberapa contoh insentif karyawan yang umum:
1. Insentif Finansial
Insentif finansial melibatkan penggunaan kompensasi atau bonus finansial untuk mendorong dan memotivasi karyawan. Ini bisa berupa bonus kinerja berdasarkan pencapaian target, tunjangan tambahan, atau pengakuan finansial lainnya yang menyangkut tingkat kesejahteraan karyawan, seperti kesehatan, rekreasi, jaminan hari tua, dll.
2. Insentif Sosial
Bentuk insentif sosial mencakup bentuk pengakuan, apresiasi, atau keuntungan non-moneternya atau biasa disebut juga insentif non finansial. Contohnya adalah penghargaan, sertifikat penghargaan, program pengakuan publik, penghargaan karyawan bulanan atau tahunan, kesempatan pengembangan karir, dan keseimbangan kerja-kehidupan pribadi yang sehat.
3. Insentif Berbasis Prestasi
Insentif berbasis prestasi memberikan pengakuan dan imbalan kepada karyawan berdasarkan pencapaian kinerja yang luar biasa. Ini dapat berupa penghargaan karyawan terbaik, penghargaan inovasi, penghargaan peningkatan produktivitas, atau pengakuan atas kontribusi yang signifikan terhadap organisasi.
4. Insentif Berbasis Waktu
Insentif berbasis waktu memberikan insentif kepada karyawan berdasarkan lama masa kerja atau keberhasilan mencapai tenggat waktu tertentu. Contohnya adalah insentif untuk karyawan yang mencapai jangka waktu kerja yang telah ditentukan, penghargaan atas kesetiaan atau masa kerja yang panjang, atau tunjangan pensiun yang diberikan setelah pensiun.
5. Insentif Pengembangan dan Pelatihan
Insentif ini terkait dengan kesempatan pengembangan dan pelatihan yang disediakan oleh organisasi. Ini bisa berupa diberikan kesempatan untuk menghadiri pelatihan keterampilan atau program pengembangan karir yang membantu karyawan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
Perlu dicatat bahwa jenis-jenis insentif karyawan dapat bervariasi tergantung pada budaya organisasi, industri, dan kebijakan perusahaan. Penting bagi organisasi untuk merancang insentif yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan mereka, serta mempertimbangkan preferensi dan motivasi karyawan.
Baca juga: Mengenal 8 Cara Pengembangan Kompetensi Karyawan
Tujuan Pemberian Insentif bagi Karyawan
Tujuan pemberian uang insentif bagi karyawan adalah untuk memotivasi karyawan agar dapat bekerja lebih baik dan mencapai hasil yang lebih baik. Insentif dapat berupa bonus, tunjangan, atau penghargaan lainnya yang diberikan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi kerja karyawan.
Berikut ini beberapa alasan dasar atau tujuan pemberian insentif:
1. Kinerja
Dasar pertama dari pemberian insentif adalah kinerja seorang karyawan. Umumnya, karayawan yang mempunyai prestasi kerja akan menunjukan bahwa ia memiliki kinerja di atas rata-rata, karyawan seperti itu akan mendapatkan insentif khusus dari perusahaan.
2. Waktu Kerja Karyawan
Dasar kedua dari pemberian insentif adalah waktu kerja yang diberikan perusaan sesuai dengan waktu kerja mereka dalam menyelesaikan pekerjaannya, Contohnya adalah seorang karyawan dapat menyelesaikan proyek lebih cepat dan baik atau bekerja lembur, maka karuawan tersebut akan diberikan insentif.
3. Senioritas Karyawan
Dasar ketiga dari pemberian insentif adalah masa kerja seseorang di sebuah organisasi. Jika seorang karyawan bekerja dalam waktu cukup lama di sebuah perusahaan, dia layak untuk mendapatkan insentif yang lebih besar dibandingkan karyawan yang baru bekerja di perusahaan tersebut.
4. Kebutuhan Karyawan
Pemberian insentif bagi seorang karyawan didasarkan pada tingkat urgensi akan kualitas hidup yang lebih baik dari seorang karyawan.
5. Keadilan dan Kelayakan
Pemberian insentif ini diberikan sesuai dengan pengorbanan kerja yang dilakukan oleh seorang karyawan.
6. Evaluasi Jabatan Karyawan
Tingkat jabatan dari seorang karyawan, dapat menjadi satu faktor atau dalam pemberian insentif.
Baca juga: Penting, Cara Menghitung Gaji Pokok Karyawan
Manfaat Insentif bagi Karyawan
Berikut ini adalah beberapa manfaat memberikan insentif kepada karyawan yang menguntungkan bagi perusahaan.
1. Meningkatkan Performa Kinerja Karyawan
Insentif dapat meningkatkan motivasi atau penyemangat karyawan dalam bekerja. Karyawan yang memiliki motivasi tinggi biasanya akan all out dalam melakukan pekerjaannya, sehingga dapat membantu memajukan perusahaan secara lebih maksimal.
2. Mempertahankan Karyawan Terbaik
Setiap karyawan yang mendapatkan insentif dari perusahaan tentu akan merasa senang. Keuntungan-keuntungan dari insentif yang diberikan akan membuat karyawan merasa nyaman dan betah dengan perusahaan, sehingga pengajuan resign dapat diminimalisir.
3. Meningkatkan Rasa Hormat Terhadap Atasan
Pemberian insentif pada karyawan juga akan membuat mereka makin respek atau menghargai atasannya. Hal ini dikarenakan karyawan yang diberi insentif akan merasa sedang menumbuhkan rasa dihargai. Jadi, sebagai timbal balik, mereka akan lebih menghormati atasannya.
4. Menghemat biaya
Saat turnover atau pengajuan resign rendah, perusahaan tidak perlu sering-sering mengeluarkan biaya untuk melakukan rekrutmen karyawan baru. Artinya, pengeluaran dana anggaran bisa ditekan atau dialihkan untuk keperluan lain seperti pengembangan produk.
Baca juga: Catat! 9 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Apakah Pemberian Insentif pada Karyawan Memiliki Risiko?
Pemberian insentif pada karyawan ini layaknya pisau bermata dua, karena selain dapat memberikan manfaat yang menguntungkan juga berpotensi mendatangkan risiko yang merugikan perusahaan. Untuk lebih jelasnya, simak ulasannya berikut ini.
1. Membentuk Mental Materialistis
Terlalu sering memberikan insentif kepada karyawan dapat membentuk mental yang materialistis. Artinya, karyawan hanya akan semangat dalam bekerja ketika mendapatkan insentif. Secara tidak langsung, hal ini dapat menurunkan produktivitas karyawan dan menghambat kemajuan perusahaan.
2. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat
Pemberian insentif yang sulit diukur dapat menciptakan rasa ketidakadilan bagi karyawan. Para karyawan bisa saja melakukan mogok kerja atau menuntut hak lebih kepada perusahaan. Jika ini terjadi, tentu akan membuat lingkungan kerja menjadi tidak sehat, sehingga perusahaan akan sulit dalam mencapai tujuannya.
3. Meningkatkan Pengeluaran Perusahaan
Pemberian insentif tidak selalu dapat berjalan dengan lancar karena adanya pengaruh faktor internal dan eksternal perusahaan. Contohnya adalah saat terjadi kerusakan mesin produksi atau penurunan permintaan pasar. Jika dalam kondisi ini insentif tetap diberikan, maka pengeluaran perusahaan dapat meningkat bahkan mengalami kerugian.
Baca juga: Mengenal Definisi dan Tujuan Komunikasi Bisnis
Kelola Laporan Kinerja Karyawan Kamu Secara Otomatis dengan Smart Timesheet
Pembuatan laporan otomatis memudahkan kamu dalam memverifikasi timesheet karyawan dan melihat penilaian kinerja mereka dari satu tempat sehingga kamu dapat mencetak slip gaji secara tepat waktu tanpa harus bergantung pada perhitungan manual yang dilakukan.
Dengan menggunakan fitur Smart Timesheet dari StaffAny kamu dapat memastikan data karyawan secara akurat seperti waktu lembur, jam kerja, dan absen setiap karyawan sehingga perusahaan jadi lebih mudah dalam memberikan insentif.
Anda juga dapat memberikan hasil form laporan kerja karyawan kepada masing-masing anggota sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja mereka.
Tunggu apalagi. Jika kamu tertarik dengan fitur ini, bisa langsung menghubungi StaffAny sekarang juga.