Seperti apakah cara mengatasi lingkungan kerja toxic? Karena apapun bentuk pekerjaan kamu, jika dilakukan dalam lingkungan yang sehat bersama individu-individu positif maka kesempatan untuk bisa berkembang akan semakin tinggi. Berbanding terbalik jika harus berada pada lingkungan tidak sehat. Jangankan berkembang, merasakan kenyamanan dalam bekerja pun sangat sulit.
Jika seandainya kamu menemukan berada pada situasi tersebut, maka ada beberapa macam hal yang bisa dilakukan dalam mengatasinya. Terutama memitigasi rasa stres yang didapatkan ketika berada di dalam lingkungan toxic. Mari simak informasi tersebut dan pelajari cara mengatasinya hanya di sini!
Apa itu Lingkungan Kerja Toxic?
Lingkungan kerja yang toxic bisa didefinisikan sebagai bentuk pekerjaan apa pun di mana atmosfer, orang-orang, tasklist, atau kombinasi dari hal-hal tersebut dapat menyebabkan gangguan serius di kehidupan sehari-hari kamu. Gangguan ini dapat muncul dalam berbagai macam bentuk, mulai dari gejala fisik hingga terganggunya kesehatan mental.
Coba tanyakan kepada diri sendiri, bagaimana kondisi tidur kamu? Apakah bisa dilakukan secara teratur setidaknya delapan jam? Seperti apa pola makan kamu? Apakah sering terlalu stres hingga nafsu makan berkurang, atau malah cenderung makan dalam porsi yang berlebihan? Apakah kamu merasa aman di rumah dan di tempat kerja?
Jika jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini menimbulkan tanda-tanda bahaya, maka inilah saatnya menilai lingkungan kerja dan kantor kamu penyebab dari hal-hal tersebut.
Baca juga: 12 Cara Mudah Menghilangkan Stres Kerja
3 Jenis Lingkungan Kerja yang Toxic
Tahukah kamu bahwa ada berbagai jenis lingkungan kerja toxic yang bisa saja kamu alami. Kategori ini didasarkan pada sifat budaya kerja yang terpatri pada lingkungan kerja tersebut. Berikut ini adalah beberapa budaya kerja toxic yang sering muncul.
1. Hustle Culture
Lingkungan kerja dengan hustle culture berlebihan adalah salah satu gambaran lingkungan kerja yang paling sering ditemui pada saat ini. Lingkungan kerja toxic satu ini bersifat sangat profit-driven sampai melupakan kesehatan mental dan fisik pekerjanya.
Tanda lingkungan kerja dengan hustle culture adalah:
- Pekerja sering dieksploitasi dengan dipaksa bekerja lembur tanpa upah lembur
- Micromanagement sering terjadi antara atasan dan pekerja
- Sifat workaholic sangat dipuji
- Pekerja sering mengalami stres dan burnout
- Tidak ada work-life balance
2. Authoritative Culture
Kekuasaan dan kontrol merupakan aspek utama dalam lingkungan kerja toxic satu ini. Pada budaya kerja authoritative, struktur hierarki kekuasaan mempengaruhi segala aspek pekerjaan. Biasanya, atasan atau rekan kerja yang memiliki posisi lebih tinggi sering bersikap diskriminatif pada karyawan yang posisi hierarkinya lebih rendah.
Berikut ini adalah ciri lingkungan kerja dengan authoritative culture:
- Banyak karyawan merasa terpaksa menjadi “yes man” saat atasan memberi ide
- Gaya kepemimpinan diktatorial atau sangat autoritatif
- Karyawan dengan posisi lebih rendah merasa kurang bebas untuk menyampaikan pendapat
- Sering terjadi bullying dan diskriminasi
- Pekerja bisa dihukum karena menyampaikan pendapat yang tidak sama dengan atasannya
- Pekerja merasa tidak dihargai
- Kesalahan seringkali dibebankan kepada pekerja dengan posisi lebih rendah
3. Clique Culture
Dalam lingkungan kerja dengan clique culture, terdapat sebuah grup dominan yang terdiri dari kelompok pekerja dengan pendapat dan cara pemikiran yang serupa. Karyawan yang memiliki pendapat atau karakteristik berbeda akan “dikeluarkan” dari grup tersebut dan bahkan dikucilkan. Tidak jarang, individu pun merasa tidak bebas mengekspresikan pendapatnya karena takut tidak dianggap bagian dari grup dominan tadi.
Ciri lingkungan kerja dengan clique culture adalah:
- Sering terjadi bullying antar pekerja
- HRD kurang memberi perlindungan dari diskriminasi
- Kurangnya rasa solidaritas dan kebersamaan antar karyawan
- Karyawan sering bergosip, terutama mengenai karyawan lain yang tidak masuk ke dalam clique
- Ada karyawan yang merasa terisolasi
Baca juga: 4 Ciri-ciri Stres Ringan yang Wajib Diketahui
Ciri-ciri Lingkungan Kerja Toxic
Untuk semakin memudahkan kamu dalam menilai apakah lingkungan pekerjaan saat ini benar-benar tidak baik bagi diri sendiri, ada beberapa indikator yang dapat digunakan. Yaitu:
1. Kesehatan Karyawan yang Terganggu
Lingkungan kerja tidak sehat mampu menyebabkan penurunan kesehatan fisik hingga menimbulkan penyakit karena tingkat stres yang tinggi. Jika orang-orang mengaku sedang sakit atau lebih buruk lagi sakit sambil bekerja, ini menjadi peringatan bagi kamu bahwa lingkungan kerja tersebut sangat toxic.
2. Kepemimpinan Narsistik
Atasan atau bos yang selalu menuntut agar kamu mau dan harus setuju dengan mereka, memberi tahu bahwa apa yang mereka lakukan selalu benar, dan merasa berada di atas aturan menjadi tanda lingkungan kerja toxic selanjutnya.. Mereka mengharapkan orang lain menjadi sempurna sementara mereka belum dapat memenuhi standar yang sudah ada.
3. Antusiasme Rendah
Tanda sebuah lingkungan kerja toxic selanjutnya bisa dilihat dari kondisi antusiasme para pekerja. Lihatlah ke sekeliling kantor apakah ada yang tampak senang ketika bekerja? Jika orang biasanya tampak sangat sedih ketika kerja di sebuah perusahaan, maka tanda kondisi kantor yang toxic menjadi semakin jelas.
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Burnout selama Bekerja
4. Komunikasi yang Tidak Terjalin
Sangat sulit ketika harus bekerja dalam lingkungan yang tidak berkomunikasi sama sekali. Bisa dipastikan tidak akan terjadi kolaborasi antara satu individu dengan individu lainnya yang menghasilkan kinerja terbaik. Kamu juga kesulitan mendapatkan feedback untuk bisa berkembang menjadi nlebih baik lagi.
5. Tingkat Turnover Tinggi
Di saat lingkungan kerja tidak memiliki hal baik untuk ditawarkan seperti hubungan tidak terjalin dengan baik, moral yang buruk, dan sumber stres, maka rekan kerja akan mulai memilih keluar dari situasi ini dan memilih tempat yang lebih baik. Jika kamu melihat tingkat turnover tinggi di perusahaan atau departemen kamu, anggap itu sebagai tanda tempat kerja yang tidak sehat.
6. Lingkungan yang Penuh Dengan Gosip dan Rumor
Ketika lingkungan kerja penuh dengan orang yang hanya peduli pada diri mereka sendiri dan tidak ada persahabatan atau hubungan yang saling menghormati di antara rekan kerja maka bisa dipastikan konflik, gosip, dan rumor menjadi makanan sehari-hari. Hal ini memperburuk lingkungan kerja yang sudah toxic.
7. Beban dan Jam Kerja Tidak Seimbang
Beban kerja yang berlebihan dan jam kerja yang tidak teratur atau melebihi standar normal dapat memberikan dampak negatif pada kesejahteraan karyawan dan kualitas lingkungan kerja secara keseluruhan.
Dengan kata lain, beban kerja yang terus-menerus tinggi dan jam kerja yang panjang dapat meningkatkan risiko burnout, yang mencakup kelelahan fisik dan mental yang parah akibat tuntutan pekerjaan yang terus menerus.
Baca juga: 15 Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan
6 Tips Mengatasi Lingkungan Kerja Toxic
Ketika kamu sedang berada dalam lingkungan kerja yang tidak baik atau toxic, maka penting sekali untuk menghadapi lingkungan kerja dengan sifat yang positif dan produktif. Beberapa tips di bawah ini mampu membantu kamu melakukan hal tersebut. Simak informasinya berikut ini.
1. Hadapi Secara Bersama-sama
Bangun hubungan baik dengan orang-orang disekitarmu dalam lingkungan kerja yang tidak mendukung ini. Setidaknya kamu akan memiliki support system ketika merasakan stres dan rasa lelah berlebihan menghadapi suasana kerja yang toxic. Kamu juga bisa membangun hubungan baik dengan orang-orang di luar lingkungan kerja jika merasa kurang nyaman mengeluarkan keluh kesah dengan sesama teman kerja.
2. Miliki Cara Untuk Melepas Rasa Stres
Memupuk rasa stres menjadi salah satu hal yang tidak akan mau kamu lakukan. Daripada harus pusing memikirkan berbagai macam hal yang bisa membuat kamu merasakan stres, temukan cara untuk menghilangkannya. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dicoba seperti:
- Membaca buku
- Berolahraga
- Mendengarkan musik
- Membuat jurnal
- Menjalankan hobi
- Jalan-jalan
- Dan masih banyak lagi
3. Pisahkan Kehidupan Kantor dengan Pribadi
Usahakan untuk meninggalkan berbagai macam isu dan masalah pekerjaan di kantor saja. Jangan membawanya ke dalam kehidupan pribadi kamu. Cobalah membatasi bahasan apa pun yang berhubungan dengan pekerjaan setelah pulang ke rumah. Ketika kamu mengalihkan pikiran dari pekerjaan dan berbagai masalah yang muncul di tempat kerja, suasana hati dapat menjadi lebih baik dan mencegah kamu membuatnya menjadi lebih buruk.
4. Hindari Gosip
Berinteraksi dengan rekan kerja memang hal yang lumrah, tapi hindari gosip dalam bentuk apa pun. Di saat kamu terus-menerus terlibat dalam aktivitas ini, maka tingkat toksisitas di tempat kerja semakin tinggi. Buatlah batasan dengan orang-orang di sekitar kamu sehingga mereka tahu bahwa hanya akan bisa mendapatkan respons netral ketika membawa percakapan negatif ini saat berkomunikasi dengan kamu. Menghindari gosip kantor dapat menjauhkan diri dari hal-hal negatif dan membantu menciptakan fokus ketika bekerja.
5. Istirahat
Sisihkan waktu untuk menjauh dari pekerjaan dan lingkunganya yang toxic. Beristirahat sejenak dapat memberikan waktu bagi otak me-refresh semuanya agar kembali segar. Apakah kamu ingin berjalan-jalan, bermeditasi atau makan camilan sehat, meninggalkan pekerjaan dalam waktu yang singkat berpengaruh dalam meningkatkan suasana hati. Hal ini juga bisa membuat kamu merasa menjadi lebih produktif lagi ketika harus kembali pada rutinitas tersebut.
Baca juga: Mengenal Performance Management Agar Kinerja Karyawan Dapat Ditingkatkan
6. Motivasi Diri Sendiri
Untuk menghindari terlibat dalam lingkungan pekerjaan yang tidak sehat, kamu bisa memotivasi diri sendiri melalui berbagai macam cara. Menggunakan catatan kecil berisi pesan positif atau menonton video motivasi. Apapun caranya. Lakukanlah agar kamu dapat bertahan dalam lingkungan yang sulit dijalani.
Jika berada dalam lingkungan kerja yang kurang mendukung, maka kinerja dari para karyawan menjadi salah satu hal penting untuk diperhatikan para pemilik usaha. Hal ini dilakukan agar kantor atau perusahaan memiliki suasana bekerja yang nyaman.
Manfaatkan pula aplikasi HRD StaffAny untuk memantau kinerja karyawanmu. Ciptakan jadwal kerja yang teratur melalui fitur absensi digital dan buat pemantauan kinerja yang baik. Yuk coba free trial-nya sekarang juga!
Semoga cara mengatasi lingkungan kerja toxic di atas bermanfaat supaya kamu lebih bersemangat saat bekerja dan mampu bertahan dalam dunia pekerjaan sembari menghasilkan kinerja terbaik bagi perusahaan.