Tahukah kamu kalau ada dua jenis lingkungan kerja, yaitu fisik dan non-fisik? Kedua jenis lingkungan tersebut saling berhubungan satu sama lain. Kamu perlu menjaga keseimbangan antara lingkungan kerja fisik dan non-fisik agar tetap harmonis. Karyawan kamu makin bahagia kalau lingkungan kerja mereka terhindar dari aspek negatif.
Pengetahuan tentang lingkungan kerja ini sangat penting bagi kamu yang baru membangun usaha dan merekrut karyawan. Yuk, belajar lebih dalam tentang lingkungan kerja bersama StaffAny di artikel ini.
Memahami Pengertian Lingkungan Kerja
Istilah lingkungan kerja merujuk pada sejumlah aspek yang membentuk sebuah kondisi atau tempat kamu bekerja, baik secara fisik maupun non-fisik. Ketika mendengar kata ‘lingkungan kerja’, hal pertama yang terlintas di benakmu pastilah kantor atau tempat kerja sebagai aspek fisik. Lingkungan kerja lebih dari itu karena mencakup aspek non-fisik seperti hubungan antara rekan kerja.
Seluruh waktu kerja karyawan selalu dihabiskan dalam lingkungan kerja. Tidak heran apabila seorang karyawan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempatnya bekerja. Pengaruh tersebut tentu tidak hanya bersifat non-fisik seperti karyawan yang toxic, tetapi aspek fisik pula. Contohnya, kamu lebih mudah lelah selama bekerja apabila pencahayaan ruangan kantor terlalu terang, apalagi selalu menggunakan komputer selama bekerja.
Singkatnya, lingkungan kerja terdiri dari kehidupan fisik, sosial, dan psikologi yang saling memengaruhi kinerja karyawan di dalamnya. Kondisi lingkungan kerja dalam perusahaan atau bisnis dapat memengaruhi kinerja, produktivitas, dan ide karyawan secara positif ataupun negatif.
Baca juga: Kenali 10 Jenis Pelatihan dan Pengembangan SDM
Jenis Lingkungan Kerja dan Contohnya
Kamu dapat memahami bahwa lingkungan kerja terdiri dari dua jenis, yakni fisik dan non-fisik setelah memahami uraian di atas. Lingkungan kerja tidak hanya terdiri dari benda fisik yang dapat disentuh, tetapi hal non-fisik atau abstrak yang dapat dirasakan.
Namun, apa saja contoh aspek lingkungan kerja dalam dua jenis tersebut? Baca penjelasan lengkapnya di bawah ini.
1. Lingkungan Kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik mencakup segala kondisi atau keadaan berbentuk fisik dalam tempat kerja. Jenis lingkungan kerja ini terbagi lagi menjadi dua: lingkungan fisik yang berhubungan langsung dan tidak langsung.
Lingkungan fisik yang berhubungan langsung meliputi berbagai benda atau fasilitas yang kamu gunakan selama bekerja. Contohnya, mesin kasir, meja, kursi, rak, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan yang tidak berhubungan langsung merupakan segala aspek fisik yang tidak bisa disentuh, tetapi masih berpengaruh terhadap pekerjaanmu. Contohnya berupa suhu, pencahayaan, kelembaban, aroma ruangan, dan sebagainya.
2. Lingkungan Kerja Non-Fisik
Jenis lingkungan kerja ini melingkupi segala kondisi hubungan kerja dalam suatu perusahaan. Hubungan ini bisa berupa relasi antar rekan kerja atau antara atasan dan bawahan.
Lingkungan kerja non-fisik sering menjadi faktor terbesar yang memengaruhi kinerja karyawan pada saat ini. Itu sebabnya kamu perlu membangun suasana kerja yang terbuka, suportif, dan kooperatif supaya karyawan merasa dihargai.
Contohnya, hubungan kamu dan Adi, rekan kerjamu tidak baik karena terjadi perbedaan pendapat saat mendiskusikan sebuah proyek. Kondisi tersebut akan memengaruhi produktivitasmu sehingga progres penyelesaian proyek makin terhambat.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Lingkungan Kerja Toxic
Pentingnya Menjaga Lingkungan Kerja yang Baik bagi Pekerja
Prioritas utama kamu sebagai seorang pebisnis pasti ingin mengejar profit sebesar mungkin. Namun, target tersebut akan tercapai kalau kamu turut menjaga kondisi lingkungan kerja yang kondusif, yaitu bersih, sehat, dan nyaman. Mengapa?
Lingkungan kerja harus bersih dan sehat demi menjaga kondisi kesehatan karyawan agar tetap prima. Karyawan yang sehat akan lebih produktif selama bekerja. Sebaliknya, lingkungan kerja yang kurang sehat dapat mengundang bibit penyakit. Karyawan pun terkena penyakit sehingga efektivitas kerja mereka berkurang.
Lingkungan kerja pun harus nyaman dari segi non-fisik. Karyawan mampu berpikir kreatif kalau rekan kerja mendukung ide-ide kreatif. Selain itu, hubungan antar karyawan yang baik dapat menghindari konflik sehingga mendorong sinergi dan kerja sama. Pada akhirnya, tujuan perusahaan akan tercapai lebih cepat kalau kamu memperhatikan aspek ini.
8 Tips Membentuk Lingkungan Kerja yang Baik dan Kondusif
Lantas, bagaimana cara menghadirkan lingkungan kerja yang ideal demi peningkatan kinerja karyawan? Terapkan tips di bawah ini.
1. Tunjukkan Apresiasi kepada Rekan Kerja
Mudah sekali memberikan apresiasi kepada rekan kerja. Kamu cukup mengucapkan selamat kalau mereka berhasil mencapai target secara maksimal atau memuji kerja keras mereka dalam sebulan. Sikap positif ini pasti menyebar ke seluruh lingkungan kerja sehingga rekan kerja lainnya ikut semangat untuk meraih prestasi.
2. Jaga Komunikasi Antar Rekan Kerja
Komunikasi memang tak bisa lepas dari dunia kerja. Pastikan kamu berbicara dengan jelas dan lugas supaya anggota tim dapat memahami pesanmu. Komunikasi yang baik dapat mengurangi asumsi dan kesenjangan antar karyawan dalam perusahaan.
3. Adakan Bonding
Bonding selalu bermanfaat dalam meningkatkan keterlibatan karyawan. Kamu tak perlu mengadakan bonding di tempat jauh, cukup lakukan permainan kecil yang dapat mempererat hubungan di kantor. Karyawan bisa saling mengenal satu sama lain, termasuk karakternya, dalam kegiatan ini.
Baca juga: Mengenal Performance Management Agar Kinerja Karyawan Dapat Ditingkatkan
4. Selalu Saling Menolong
Sikap tolong-menolong mampu meningkatkan keharmonisan antar karyawan. Usahakan untuk menolong rekan kerja ketika mereka merasa kesulitan saat menyelesaikan suatu tugas. Jangan sungkan pula untuk membantu karyawan baru atau magang agar mereka merasa diterima. Pekerjaan akan lebih mudah selesai dan suasana kerja pun menjadi tempat yang asyik.
5. Segera Selesaikan Masalah
Masalah dapat berkembang menjadi konflik yang pelik apabila tidak diselesaikan segera. Kalau karyawanmu mengalami masalah, ajak mereka untuk berbicara empat mata di dalam ruangan. Jangan bersikap apatis atau mengulur-ulur waktu bila terjadi masalah karena bisa mengganggu pekerjaan.
6. Miliki Pencahayaan yang Bagus
Pencahayaan merupakan elemen penting, tetapi kerap diabaikan di lingkungan kerja. Pilihlah jenis lampu yang tepat demi menghadirkan suasana kondusif. Contohnya, gunakan lampu berwarna putih yang hangat di ruang rapat agar nuansa ruangan lebih tenang.
7. Jaga Kelengkapan Peralatan
Kinerja karyawan makin produktif apabila fasilitas kantornya cukup lengkap. Sediakan furnitur dan fasilitas yang mendukung aktivitas karyawan di tempat kerja. Contohnya kursi ergonomis agar karyawan tidak sakit punggung akibat posisi duduk terlalu tegak.
Baca juga: Panduan Lengkap Cara Membuat Business Plan
8. Jaga Kebersihan Kantor
Terakhir namun tak kalah penting, jagalah kebersihan kantor setiap saat. Bersihkan seluruh bagian kantor secara berkala dan imbau karyawanmu agar mereka tidak membuang sampah sembarangan. Kesehatan karyawan kamu tidak akan terganggu kalau kamu rutin meninjau kebersihan kantor.
Manajemen yang baik juga termasuk dalam aspek lingkungan kerja non-fisik. Kamu dapat menerapkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan kualitas manajemen perusahaan. Untuk manajemen sumber daya manusia (SDM), gunakan saja aplikasi pengatur jadwal karyawan dari StaffAny.
Kamu tak perlu lagi bikin spreadsheet berisi jadwal shift karyawan dan karyawanmu tak akan repot menghubungimu untuk absen karena ada aplikasi serbaguna ini. Tidak hanya mengatur jadwal, StaffAny juga menyediakan fitur absensi online, pengajuan cuti yang seamless, dan real-time report mengenai kinerja karyawanmu. Tertarik mengetahui fiturnya? Ayo hubungi kami sekarang juga dan cobalah free trial aplikasi ini.
Kesimpulannya, lingkungan kerja fisik dan non-fisik pasti memengaruhi kinerja karyawan. Jaga dua jenis lingkungan tersebut agar tetap kondusif supaya karyawan kamu makin produktif selama bekerja.