Dalam dunia bisnis, pemahaman yang mendalam tentang kinerja penjualan harian merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan. Oleh karena itu, untuk kamu yang memiliki bisnis UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), penting untuk memahami cara membuat laporan penjualan harian dengan benar.
Laporan penjualan harian sendiri adalah alat yang kuat untuk mengidentifikasi trend, mengukur kinerja, dan mengambil keputusan yang lebih baik.
Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang cara membuat laporan penjualan harian untuk bisnis UMKM, manfaatnya, beserta contohnya.
Apa yang Dimaksud dengan Rekapitulasi Penjualan?
Sebelum kita membahas cara membuat laporan penjualan harian, mari pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan rekapitulasi penjualan.
Rekapitulasi atau biasa disebut rekap penjualan adalah suatu rangkuman yang mencerminkan seluruh transaksi penjualan yang terjadi dalam satu hari kerja. Ini termasuk jumlah produk atau layanan yang terjual, harga penjualan, total pendapatan, dan mungkin beberapa informasi tambahan seperti pelanggan yang melakukan pembelian.
Rekap penjualan memiliki tujuan utama, yaitu memberikan pandangan singkat tentang kinerja penjualan harian. Dengan demikian, pemilik bisnis dapat melihat perkembangan bisnisnya secara lebih akurat dan dapat merespons dengan cepat terhadap perubahan yang terjadi.
Baca juga: Cek Cara Menghitung Food Cost pada Bisnis Restoran
Manfaat Membuat Laporan Penjualan Harian untuk Pebisnis
Membuat laporan penjualan harian memiliki manfaat yang sangat penting bagi para pebisnis, terutama untuk bisnis UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Di bawah ini, kita akan menjelaskan secara lengkap mengapa membuat laporan penjualan harian begitu penting:
1. Membantu Menggambarkan Kondisi Bisnis
Laporan penjualan harian membantu kamu untuk memiliki gambaran yang jelas tentang bagaimana bisnismu berjalan setiap hari.
Dengan melihat data penjualan harian, kamu dapat mengidentifikasi trend penjualan, mengetahui produk atau layanan yang paling diminati pelanggan, dan melihat fluktuasi dalam penjualan seiring waktu. Informasi ini sangat berharga dalam merencanakan strategi bisnis yang lebih baik.
2. Menjadi Bahan Evaluasi Bisnis
Dalam bisnis, evaluasi adalah kunci untuk kemajuan. Dengan memiliki laporan penjualan harian, kamu dapat secara teratur mengevaluasi kinerja bisnismu.
Ini memungkinkan kamu untuk melihat apakah kamu mencapai target penjualan harianmu atau apakah ada kekurangan yang perlu diperbaiki. Evaluasi ini akan membantu kamu untuk terus meningkatkan bisnismu.
3. Meningkatkan Produktivitas
Dengan menganalisis data penjualan harian, kamu juga dapat mengidentifikasi waktu-waktu tertentu di mana penjualan cenderung meningkat atau menurun. Informasi ini dapat membantu kamu dalam merencanakan sumber daya dan tenaga kerja agar lebih efisien.
Misalnya, kamu dapat mengatur staf tambahan pada saat-saat sibuk dan mengurangi staf saat penjualan cenderung sepi.
Baca juga: 9 Tips Market Penetration Strategy untuk Bisnismu
4. Menunjukkan Kredibilitas dari Suatu Perusahaan
Ketika kamu memiliki laporan penjualan harian yang rapi dan terstruktur, ini dapat meningkatkan kredibilitas bisnismu di mata pelanggan, investor, atau mitra bisnis potensial. Ini menunjukkan bahwa kamu serius dalam mengelola bisnis dan memiliki kendali atas operasional harian.
5. Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban
Laporan penjualan harian juga berperan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap diri sendiri dan pihak-pihak terkait. Dengan memiliki catatan yang kuat tentang penjualan harian, kamu dapat menghindari kebingungan atau konflik terkait dengan transaksi penjualan yang terjadi.
Baca juga: 10 Cara Mengembangkan Bisnis Makanan untuk Pemula
5 Cara Membuat Laporan Penjualan Harian
Setelah kita memahami pentingnya laporan penjualan harian, sekarang kita akan membahas cara membuatnya dengan benar:
1. Tentukan Format Laporan
Langkah pertama dalam membuat laporan penjualan harian adalah menentukan formatnya. Format ini harus mencakup informasi dasar seperti tanggal, nama produk atau layanan, harga, jumlah yang terjual, dan total pendapatan. Pastikan format ini mudah dipahami dan digunakan oleh seluruh tim kamu.
2. Catat Semua Transaksi
Setiap kali terjadi transaksi penjualan, pastikan untuk mencatatnya secara akurat. Ini termasuk setiap penjualan produk atau layanan, pembayaran yang diterima, dan pembatalan atau pengembalian jika ada. Jangan biarkan satu transaksi pun terlewat.
3. Hitung Total Pendapatan
Setelah mencatat semua transaksi, hitung total pendapatan harianmu. Ini adalah jumlah dari semua penjualan yang terjadi dalam satu hari kerja. Pastikan untuk memeriksa kembali perhitungan ini agar tidak ada kesalahan.
4. Analisis Data
Setelah memiliki data tentang penjualan harianmu, gunakan waktu untuk menganalisisnya. Identifikasi trend penjualan, produk atau layanan yang paling sukses, dan apakah ada pola tertentu dalam pembelian pelanggan.
5. Simpan dan Pelajari Laporan Lama
Jangan hanya membuat laporan penjualan harian dan lupa. Simpan semua laporan lama dan gunakan laporan ini untuk membandingkan kinerja harianmu dari waktu ke waktu. Ini akan membantu kamu untuk melihat perubahan dalam bisnismu dan mengambil keputusan yang lebih baik pada waktu yang akan datang.
Baca juga: 5 Software Restoran Terbaik untuk Menunjang Bisnis Kamu
Contoh Laporan Penjualan Harian untuk Bisnis UMKM
Di bawah ini adalah contoh laporan penjualan harian untuk bisnis UMKM beserta penjelasan lengkapnya:
Laporan Penjualan Harian Cafe Ups
Tanggal: 20/09/2023
No. | Nama Produk | Harga per Produk (Rp) | Jumlah Terjual | Total Pendapatan per Produk (Rp) |
1. | Spaghetti Aglio Olio with Parmesan Cheese | 50.000 | 10 | 500.000 |
2. | Beef Black Burger Jumbo | 30.000 | 5 | 150.000 |
3. | Strawberry Smothies | 25.000 | 8 | 200.000 |
4. | Curly Fries Bolognese | 40.000 | 12 | 480.000 |
TOTAL PENDAPATAN HARIAN | 1.330.000 |
Berikut ini adalah penjelasan laporan penjualan harian di atas:
- Tanggal: Laporan ini mencatat semua transaksi penjualan pada tanggal 20/09/2023.
- Nomor: Nomor urut produk dalam laporan.
- Nama Produk: Nama produk atau layanan yang dijual oleh bisnis.
- Harga per Produk (Rp): Harga satuan produk atau layanan dalam mata uang rupiah (Rp).
- Jumlah Terjual: Jumlah produk atau layanan yang terjual pada hari tersebut.
- Total Pendapatan per Produk (Rp): Total pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk atau layanan tertentu pada hari tersebut.
Dalam contoh laporan di atas, kita dapat melihat bahwa bisnis UMKM ini menjual berbagai produk dengan harga yang berbeda-beda. Setiap produk memiliki jumlah terjual dan total pendapatan yang berbeda. Total pendapatan harian dari semua produk adalah Rp 1.330.000.
Baca juga: 7 Tantangan UMKM di Era Digital yang Perlu Dipelajari
Dalam bisnis UMKM, pemahaman tentang cara membuat laporan penjualan harian yang benar adalah kunci untuk sukses. Laporan ini membantu kamu untuk menggambarkan kondisi bisnismu, mengevaluasi kinerja, meningkatkan produktivitas, menunjukkan kredibilitas, dan bertanggung jawab atas transaksi harianmu.
Dengan menggunakan laporan penjualan harian dengan baik, kamu dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk pertumbuhan bisnismu.
Untuk memudahkan proses pembuatan dan analisis laporan penjualan harian, banyak bisnis UMKM telah memilih software HRD seperti StaffAny. Kami menyediakan solusi yang efisien dan efektif dalam manajemen laporan penjualan harian serta sumber daya manusia.
Kami menyediakan berbagai fitur canggih yang memudahkan pemilik bisnis dalam melacak penjualan, jadwal kerja karyawan, dan banyak lagi. Jika kamu tertarik untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembuatan laporan penjualan harian untuk bisnis UMKM, StaffAny adalah pilihan terbaik.
Tunggu apa lagi? Hubungi kami melalui WhatsApp untuk mencoba free trial StaffAny!